Jaringan tumbuhan dapat dibagi 2 macam :
1. Jaringan meristem
2. Jaringan dewasa
2. Jaringan dewasa
Jaringan meristem
Jaringan meristem adalah jaringan muda yang selalu membelah membentuk jaringan yang lain. Jaringan ini terdiri atas jaringan embrional yang belum mengalami diferensiasi. Ada dua jenis jaringan meristem, yaitu meristem primer dan meristem sekunder. Meristem primer banyak terdapat pada ujung akar dan ujung batang, dan digunakan untuk pertumbuhan primer (pertumbuhan memanjang). Yang dimaksud meristem sekunder adalah kambium yang berfungsi untuk pertumbuhan sekunder (pertumbuhan membesar).
Contoh pertumbuhan sekunder adalah semakin besarnya diameter batang
pada tumbuhan dikotil karena aktivitas pembelahan kambium. Kambium membelah ke arah dalam membentuk pembuluh xilem yang berfungsi mengangkut air dan mineral dari tanah ke daun. Sedangkan pembelahan kambium ke arah luar akan menghasilkan pembuluh floem yang berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tanaman. Kelak xilem inilah yang menjadi kayu, dan floem menjadi kulit
kayu. Jadi bisa dikatakan bahwa kayu berfungsi mengangkut air dan
mineral, sedangkan kulit kayu berfungsi mengangkut hasil fotosintesis.
(Semoga gak bingung )
Nah, ternyata kecepatan pembelahan kambium ke arah dalam membentuk
xilem lebih cepat daripada pembelahan ke luar membentuk floem. Ini
menyebabkan kayu selalu lebih tebal daripada kulit kayu. Karena
pembentukan xilem (kayu) lebih cepat, akibatnya kulit terdesak dari
dalam, dan berakibat terjadinya luka karena kulit kayu menjadi
pecah-pecah. Untuk menutup luka karena pecahnya kulit kayu terbentuklah jaringan gabus yang dibentuk dari kambium gabus.
Masalahnya jaringan gabus bersifat kedap udara dan kedap air. Padahal
batang tumbuhan memerlukan pertukaran gas. Untuk mengatasi masalah
tersebut terbentuklah lentisel yang berupa lubang-lubang kecil pada batang untuk melakukan pertukaran gas.
[tab:Hal 2]
[tab:Hal 2]
Jaringan kambium berada di antara xilem dan floem. Kesatuan xilem dan floem tersebut dinamakan fasis (ikatan pembuluh) yang bertipe kolateral terbuka karena di tengahnya terdapat kambium. |
Beginilah bentuk sebenarnya jaringan kambium |
Lentisel merupakan pori kecil pada batang yang digunakan sebagai jalan pertukaran gas |
Kayu selalu lebih tebal daripada kulitnya, karena pertumbuhan xilem yang lebih cepat. Perhatikan lingkaran tahunnya. |
Proses pembentukan xilem oleh kambium ternyata dipengaruhi oleh
musim. Saat musim hujan pembuluh xilem yang dibentuk berukuran besar,
dan berangsur-angsur mengecil ketika musim kemarau. Ini menyebabkan
terbentuknya lingkaran-lingkaran konsentris pada kayu yang disebut lingkaran tahun yang digunakan untuk memperkirakan umur tanaman. Perhatikan gambar di atas.
Jaringan dewasa
a. Jaringan epidermis
Jaringan epidermis selalu terdapat pada bagian luar, sering termodifikasi diantaranya menjadi stomata.
Jaringan ini terdapat di permukaan organ tubuh, yaitu akar, batang, daun, atau organ lain. Pada prinsipnya semua organ tubuh tanaman memiliki jaringan epidermis pada permukaan luarnya.
Sifat, bentuk, dan fungsi jaringan epidermis:
- Bentuknya seperti balok, dan tersusun sangat rapat. Umumnya tidak mempunyai klorofil, kecuali pada epidermis daun paku, sehingga pada tempat ini tidak dapat berlangsung fotosintesis.
- Berfungsi sebagai pelindung jaringan di bawahnya, untuk itu sering ditambah lagi dengan lapisan lilin (kutikula), dan pada batang dilapisi dengan gabus, kecuali pada lentisel.
- Karena fungsinya sebagai pelindung, kadang-kadang jaringan mengadakan modifikasi, misalnya berubah bentuk menjadi duri, atau rambut daun
- Pada beberapa tempat, epidermis daun berubah bentuk sebagai stoma (mulut daun), di sini sel epidermis mempunyai klorofil.
b. Jaringan parenkim (jaringan dasar)
Jaringan parenkim mengisi semua bagian tumbuhan karena itu sering disebut jaringan dasar.
Jaringan parenkim disebut juga jaringan dasar, oleh karena itu
jaringan ini selalu terdapat di antara jaringan yang lain. Sel-selnya
besar, letaknya jarang dan kaya akan ruang antar sel, dan memiliki
organel sel yang lengkap. Karena ciri tersebut, parenkim memiliki sifat
yang disebut totipotensi dan digunakan sebagai dasar teknik kultur
jaringan
Seperti juga jaringan yang lain, parenkim juga mengalami modifikasi
sehingga memiliki bentuk dan fungsi yang beragam, di antaranya sebagai
berikut:
- Parenkim palisade (parenkim pagar/jaringan tiang), mempunyai klorofil, sehingga pada bagian ini dapat berlangsung fotosintesis
- Parenkim spons (parenkim bunga karang), merupakan tempat menyimpan hasil fotosintesis untuk sementara waktu
- Pada batang dan akar terdapat parenkim kayu dan parenkim kulit.
- Pada parenkim kulit sering ditemukan sel-sel yang mengandung klorofil yang disebut klorenkim.
- Parenkim udara (aerenkim) adalah jaringan parenkim yang mampu menyimpan udara karena mempunyai ruang antar sel yang besar. Aerenkim banyak terdapat pada batang dan daun tumbuhan hidrofit.
c. Jaringan penyokong / penunjang
Jaringan ini berfungsi untuk memperkuat berdirinya tubuh tumbuhan,
atau memperkuat bagian tumbuhan. Yang termasuk jaringan ini ialah:
Jaringan kolenkim. Serupa dengan parenkim, tetapi dindingnya mengalami penebalan dari zat selulosa terutama di bagian sudut-sudut selnya.
Jaringan sklerenkim. Sel-selnya mengalami penebalan dari zat lignin (zat kayu). Jaringan sklerenkim yang pendek disebut sklereid, sedangkan yang panjang disebut serat.
d. Jaringan gabus
Pada tumbuhan berkeping dua (dikotil), jaringan gabus ini dibentuk
oleh kambium gabus (felogen). Fungsi utamanya adalah untuk melindungi
jaringan di bawahnya ataupun untuk melindungi organ tubuh agar tidak
kehilangan air terlalu banyak.
e. Jaringan pengangkut
Jaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri atas:- Xilem (pembuluh kayu). Sel-selnya mati dan berlapiskan zat lignin. Dapat dibedakan menjadi dua, yaitu trakeid dan trakea. Trakeid berciri sekat antarselnya berpori, dan trakea apabila sekatnya tidak jelas. Fungsinya untuk mengangkut air dan garam-garam mineral dalam tanah dari akar ke daun.
Penampang melintang xilem
- Floem (pembuluh kulit kayu = pembuluh tapis ). Di sebelah luarnya pembuluh floem terdapat sel-sel yang masih hidup yang disebut sel-sel pengiring (companion cell). Floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh. Persatuan antara xilem dan floem akan membentuk ikatan pembuluh (fasis).
Beginilah bentuk floem
Model 3D dari floem
0 komentar:
Posting Komentar